Menjadi 'Bak Neraka di Bumi', Langit India Dipenuhi Asap Kremasi Jasad Korban Tsunami Corona

Menjadi 'Bak Neraka di Bumi', Langit India Dipenuhi Asap Kremasi Jasad Korban Tsunami Corona

youtube.com/BBC News Indonesia


WHO sudah mencatat lonjakan peningkatan transmisi dari varian B.1.617 di India. 



Ada ratusan ribu infeksi telah muncul pada saban hari, sampai seluruh jumlah yang terkena infeksi sudah sampai lebih dari 18,3 juta kasus. 


Sama halnya seperti infeksi, kematian tersebut terus naik lonjakan dan pada saat ini jumlah angkanya sudah menembus sampai 204.812 jiwa, menurut Worldometers.


Pada Jumat (23/4), The Sun telah menulis liputan yang khusus tentang terjadi massifnya pada kremasi yang telah terjadi di India belakangan ini. Dalam tajuknya yaitu, The Sun dengan memberikan sebuah sebutan 'Neraka di Bumi'.


Pada liputannya, media Inggris tersebut memaparkan bahwa dari akibat 'tsunami mutan COVID', India mengharuskan melakukan kremasi mayit sampai 24 jam tiap harinya. 


Namun Meski sampai malam hari, otoritas India tetap  mengkremasi jasad. Padahal menurut kebiasaan Hindu, jenazah tidak dapat dikremasi sesudah matahari terbenam. Hal tersebut terpaksa harus dilakukan untuk menghindari terjadinya tumpukan masal di pemakaman. 


Kondisi tersebut pun pada akhirnya memicu banyak warga untuk mengantri selama berjam-jam hanya demi bisa mengkremasi jasad keluarganya yang terkena virus corona. 


Walaupun ketika mengantri itu, mereka mengharuskan untuk menunggu di bawah panas teriknya matahari dengan suhu harian sampai dititik 35 derajat Celcius. 


Sementara itu keluarga mengular menunggu antrean untuk kremasikan, tumpukan kayu pada pemakaman tersebut terus nyala dan berkobar mengirimkan asap ke langit di seluruh negeri itu.


"Tumpukan kayu pemakaman sudah membawa asap ke langit di seluruh penjuru negeri tanpa hentinya," tulis The Sun.



Sky News menuliskan, beragam foto tentang kremasi korban corona yang ada di India. 


Dalam salah satu contoh foto misalnya, terdapat lusinan tumpukan kayu kremasi yang menyala di ruangan terbuka. Kemudian, di sela-sela tumpukan tersebut, terdapat sejumlah jasad dengan balutan kain berwarna putih, nampak digeletakkan di tanah. 


Sementara itu, jasad yang lainnya tampak ditandu oleh beberapa orang dengan jas hazmat.


Kemudian juga pada video yang menampilkan bagaimana petugas berkaitan tak henti-hentinya untuk menggotong jasad-jasad korban corona tersebut saat selama proses kremasi berlangsung. Pada video tersebut, terlihat juga bagaimana petugas terkait untuk terus sibuk menyemprotkan cairan disinfektan ketika mengeluarkan mayit dari kendaraan.


"Jasad-jasad tersebut selalu berdatangan.


"Dalam satu kendaraan, terdapat tiga tubuh yang terbungkus kain putih, lalu diikat erat pada leher, lutut, pinggang, dan pergelangan kaki.


"Tampak kewalahan Pekerja di kuil krematorium dengan jumlah korban tewas yang datang dan banyak hiruk pikuk dalam aktivitas tersebut.


"Saat India terus mencatat pada rekor global harian untuk infeksi baru, jasad yang sudah meninggal akibat virus corona menumpuk pada kendaraan, ambulans, hingga becak," tulis Sky.


Kendati tersebut, pada memburuknya situasi COVID-19 saat ini memang sudah diprediksi oleh ahli. Dr. A Fathahudeen Ahli medis yang juga berkerja di gugus tugas COVID-19 Kerala, mengaku telah memperkirakan tsunami virus tersebut dari Februari lalu.


Menjelang akhir bulan Maret lalu, India memang sudah dilaporkan akan tentang mendeteksi adanya 'mutan ganda' virus COVID-19. Mengutip dari BBC hingga The Guardian, varian mutan ganda tersebut ditemukan di lebih dari 200 sampel di Maharashtra bagian barat.


Sementara itu seperti yang telah diketahui, daerah ini adalah wilayah yang paling terpukul oleh Virus Corona di India.



WHO sendiri juga telah memaparkan bahwa akan terus dilakukan penelitian. Dijelaskan pula bahwa faktor lain bisa ikut berkontribusi, termasuk seperti sikap disiplin dalam kepatuhan warga dan juga pemerintahannya dalam menjaga protokol kesehatan COVID-19.


"Dalam penyelidikan lebih lanjut diperlukannya untuk mengetahui tentang kontribusi relatif dari faktor-faktor ini," papar WHO.


Sumber: https://akurat.co/bak-neraka-di-bumi-langit-india-dipenuhi-asap-kremasi-korban-tsunami-corona

Tampilkan Komentar
Sembunyikan Komentar

0 Response to "Menjadi 'Bak Neraka di Bumi', Langit India Dipenuhi Asap Kremasi Jasad Korban Tsunami Corona"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel