Definisi Metafisika Dalam Ranah Filsafat
July 27, 2020
Add Comment
Seringkali ditemukan orang atau di televisi menyebut kata “metafisika”, sayangnya metafisika tersebut selalu condong dan dikaitkan ke arah yang ghaib/goib, ilmu nujum, perbintangan, pengobatan jarak jauh dan macam-macam lainnya. Beda dalam ranah filsafat, nama metafisika itu sendiri diberikan oleh Andronikos dari Rodhos pada tahun 70 SM terhadap karya-karya yang disusun sehabis buku Physika, tetapi harus diingat bahwa ini bukan secara kronologis (bukan alasannya yaitu Physika maka Metafisika ada) tetapi kebetulan alasannya yaitu muncul buku Physika maka barulah terbit istilah metafisika (Siswanto, 2004:3). Penyelidikan metafisika mula-mula hanya meliputi sesuatu yang ada di belakang dunia fisik, tetapi kemudian berubah menjadi ke penyelidikan terhadap segala sesuatu yang ada.
Di sini kita lihat bahwa metafisika mempunyai tingkat keumuman yang paling tinggi, memang benar bahwa metafisika meliputi ke arah pembicaraan ihwal alam ghaib atau ketuhanan, tetapi itu segi khususnya saja bukan segi umum dari metafisika itu sendiri. Metafisika pun menilik ihwal sesuatu yang objek fisik juga ibarat manusia, hewan, tumbuhan, dan benda alam lainnya. Dari sini semakin terperinci bahwa metafisika tidak sekedar ihwal alam ghaib tetapi juga ihwal semua yang ada.
Definisi Metafisika Menurut Para Filsuf
Metafisika sudah banyak didefinisikan oleh para filsuf semenjak zaman Yunani hingga posmodern. Tentu definisi yang ada sanggup mewakili maksud dari metafisika sebenarnya, coba silakan disimak banyak sekali definisi berikut:
Dari banyak sekali definisi yang dikemukakan oleh para filsuf di atas, tidak ada satu pun yang pribadi menyebutkan bahwa metafisika yaitu penyelidikan terhadap hal ghaib! Begitulah kira-kira definisi metafisika dalam ranah filsafat. Setelah membaca artikel ini diperlukan orang yang masih membenturkan metafisika kepada hal-hal ghaib dan sejenisnya biar cepat bertobat dan memperbaiki pemikirannya terhadap metafisika.
Daftar Pustaka
Siswanto, Joko. 2004. Metafisika Sistematik. Yogyakarta: Penerbit Taman Pustaka Kristen.
Di sini kita lihat bahwa metafisika mempunyai tingkat keumuman yang paling tinggi, memang benar bahwa metafisika meliputi ke arah pembicaraan ihwal alam ghaib atau ketuhanan, tetapi itu segi khususnya saja bukan segi umum dari metafisika itu sendiri. Metafisika pun menilik ihwal sesuatu yang objek fisik juga ibarat manusia, hewan, tumbuhan, dan benda alam lainnya. Dari sini semakin terperinci bahwa metafisika tidak sekedar ihwal alam ghaib tetapi juga ihwal semua yang ada.
Definisi Metafisika Menurut Para Filsuf
Metafisika sudah banyak didefinisikan oleh para filsuf semenjak zaman Yunani hingga posmodern. Tentu definisi yang ada sanggup mewakili maksud dari metafisika sebenarnya, coba silakan disimak banyak sekali definisi berikut:
- Aristoteles: Metafisika yaitu cabang filsafat yang mengkaji yang-ada sebagai yang-ada
- Anton Bakker: Metafisika yaitu cabang filsafat yang menilik dan menggelar citra umum ihwal struktur realitas yang berlaku mutlak dan umum
- Frederick Sontag: Metafisika yaitu filsafat pokok yang menelaah ‘prinsip pertama’ (the first principle)
- Van Peursen: Metafisika yaitu bab filsafat yang memusatkan perhatiannya kepada pertanyaan mengenai akar terdalam yang mendasari segala yang-ada
- Michael J. Loux: Metafisika yaitu ilmu ihwal kategori (Siswanto, 2004:7).
Dari banyak sekali definisi yang dikemukakan oleh para filsuf di atas, tidak ada satu pun yang pribadi menyebutkan bahwa metafisika yaitu penyelidikan terhadap hal ghaib! Begitulah kira-kira definisi metafisika dalam ranah filsafat. Setelah membaca artikel ini diperlukan orang yang masih membenturkan metafisika kepada hal-hal ghaib dan sejenisnya biar cepat bertobat dan memperbaiki pemikirannya terhadap metafisika.
Daftar Pustaka
Siswanto, Joko. 2004. Metafisika Sistematik. Yogyakarta: Penerbit Taman Pustaka Kristen.
0 Response to "Definisi Metafisika Dalam Ranah Filsafat"
Post a Comment