Peranan Penting Pendidikan Agama Islam [Pai]
July 27, 2020
Add Comment
A. PENGERTIAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Pendidikan agama islam yaitu upaya sadar dan bersiklus dalam menyiapkan penerima didik untuk mengenal, memahami, menghayati, hingga mengimani, fatwa agama islam, dibarengi dengan tuntunan untuk menghormati penganut agama lain dalam hubungannya dengan kerukunan antar ummat beragama hingga terwujud kesatuan dan persatuan bangsa (kurikulum PAI, 3: 2002).
Menurut Zakiyah Dradjat pendidikan agama islam yaitu suatu perjuangan untuk membina dan mengasuh penerima didik biar senantiasa sanggup memahami ajaramn islam secara menyeluruh. Lalu menghayati tujuan yang apada alhasil sanggup mengamalkan serta menyebabkan islam sebagai pandangan hidup.
Menurut Dr. Armai Arief, M.A pendidkan islam yaitu sebuah proses yang dilakukan untuk membuat manusia-manusia yang seutuhnya; beriman dan bertakwa kepada Tuhan serta bisa mewujudkan eksistensinya sebagai khalifah allah di muka bumi, yang bersandar kepada fatwa Al-quran dan Sunnah, maka tujuan dalam konteks ini berarti terciptanya insane-insan kamil sehabis proses berakhir.
B. TUJUAN DAM FUNGSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
a. Tujuan Pendidikan Agama Islam
Tujuan pendidikan islam merupakan hal yang secara umum dikuasai dalam pendidikan, rasanya penulis perlu mengutif ungkapan breiter, bahwa pendidikan yaitu duduk kasus tujuan dan fokus. Mendidika anak berarti bertindak dengan tujuan biar mensugesti perkembangan anak sebagai seseorang secarah utuh.
Pendidikan agama islam di sekolah bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, serta pengalaman penerima didik perihal agama islam sehingga menjadi insan muslimyang terus berkembang dalam hal keimanan, ketakwaannya, berbangsa dan bernegara, serta untuk sanggup melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Secara umum, tujuan pendidikan agama islam terbagi kepada: tujuan umum, tujuan sementara, tujuan akhir, dan tujuan operasional, tujuan umum yaitu tujuan yang akan dicapai denagan semua acara pendidikan baik dengan pengajaran atau dengan cara lain. Tujuan sementara yaitu tujuan yang akan dicapai sehabis anak didik diberi sejumlah pengalaman tertentu yang direncanakan dalam sebuah kurikulum. Tujuan final yaitu tujuan yang dikehendaki biar penerima didik manusia-manusia yang tepat (insane kamil). Sedangkan tujuan operasional yaitu tujuan simpel yang akan dicapai dengan sejumlah acara pendidikan tertentu.
Tujuan pendidikan agama islam dalam perspektif para ulama muslim.
Dari beberapa pendapat diatas tujuan pendidikan islam sanggup disimpulkan bahwa tujuan pendidikan islam yaitu sesuatu yang diharapkan tercapai sehabis proses pendidikan berakhir. Tujuan ini diklasifikan kepada: tujuan umum, tujuan sementara, tujuan final dan tujuan operasional.
Banyak sekali konsep dan teori tujuan pendidikan islam yang telah dikemukakan oleh para andal pendidikan, baik pada zaman klazik, pertengahan maupun cukup umur ini. Namun sanggup difahami, bahwa beragamnya konsep dan teori tujuan pendidikan agama islam tersebut merupakan bukti adanya perjuangan dari para intelektual muslim dan masyarakat muslim umumnya untuk membuat suatu system pendidikan yang baik bagi masyarakatnya. Namun demikian berkembangnya pemikiran perihal tujuan pendidikan islam tidak pernah melenceng dari prinsip dasar yang menjadi asas berpijak dalam pengembangan tujuan pendidikan yang dimaksud.
Oleh lantaran itu berbicara pendidikan agama islam, baik makna maupun tujuannya haruslah mengacuh pada penanaman nilai-nilai islam dan tidak dibenarkan melupakan etika sosial atau moralitas sosial. Penanaman nilai-nilai ini juga dalam rangka menuai keberhasilan hidup di dunia bagi anak didik yang kemudian akan bisa membuahkan kebaikan diakhirat kelak.
b. Fungsi Pendidikan Agama Islam
Fungsi Pendidikan Agama Islam di sekolah atau madrasah Abdul Majid, dan Dian Andayani, dalam bukunya Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompotensi, yakni sebagai berikut:
C. PENTINGNYA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
a. Pendidikan Agama dalam Lingkup Pendidikan Nasional
Kita sebagai warga Negara Indonesia yang beriman dan bertakwa, patriotic (cinta tana air) menyebabkan falsafah pancasila sebagai pedoman hidup bernegara dan bermasyarakat. Sepakat bahwa pendidikana gama (khususnya islam) harus kita sukseskan dalam pelaksanaan pada semua jenis, jenjang, dan jalurnya. Sesuai dan sejalan dengan aspirasi bangsa menyerupai telah digariskan dalam tap-tap MPR, dan undang-undang telah menjabarkan aspirasi tersebut yang telah disetujui oleh dewan perwakilan rakyat dan disahkan oleh presiden. Sehingga menjadi dasar yuridis nasional kita mengikat seluruh warga Negara Indonesia ke dalam satu system pendidikan nasional.
Permasalahan yang perlu kita bahas yaitu bagaimana cara pelaksanaannya biar pendidikan agama kita lebih mempunyai kegunaan dalam mewujudkan generasi bangsa yang berkualitas unggul, lahiriah, dan batiniah. Berkemampuan tinggi dalam kehidupan akliah dan iktikad serta berbobot dalam sikap amaliah dan muamalah. Sehingga survive dalam arus dinamika perubahan sosial budaya pada masa hidupnya. Ketahanan mental sprtitual dan fisik berkat pendidikan agama kita benar-benar berfungsi efektif bagi kehidupan generasi bangsa dari waktu kewaktu.
Idealitas tersebut gres sanggup terlakasana dengan tepat target bila kita bisa melaksanakan taktik dasar yang berwawan jauh kemasa depan kehidupan bangsa, kehidupan yang dihadapkan kepada kemajuan ilmu dan teknologi canggih yang semakin sekularistik arahnya.
Orientasi pendidikan agama islam ialah pendidikan ini secara tidak eksklusif mengharuskan kita untuk menyelenggarakan proses pendidikan nasional yang konsisten dan secara integralistik menuju kearah pencapaian tujuan akhir. Terbentuknya insan Indonesia seutuhnya yang berkualitas unggul yang berkembang dan tumbuh di atas contoh kehidupan yang seimbang antara lahiriah dan batiniah, antara jasmania dan rohaniah atau antara kehidupan mental spiritual dan fisik material. Dalam bahasa islam, membentuk insan kamil yang secara homeostatic sanggup menyebarkan dirinya dalam contoh kehidupan yang kahasanah fiddunnya dan khasanah fil darul abadi terhindar dari siksaan api neraka, secara simultan tidak terpisah-pisah antara kedua unsurnya.
Jalan menuju ketujuan itu, tidak lain yaitu melalui proses pendidikan yang berorientasi kepada korelasi tiga arah yaitu korelasi anak didik dengan tuhannya, dengan masyarakat dan dengan alam sekitarnya.
b. Pendidikan Agama Islam Pada Sekolah Umum
Pendidikan secara kulturan pada umumnya berada dalam lingkup peran, fungsi dan tujuan yang tidak berbeda. Semuanya hidup dalam upaya yang bernaksud mengankat dan menegakkan martabat insan melalui transmisi yang dimilikinya, terutama dalam bentuk transfer of knowledge dan transfer of values.
Dalam konteks ini secara terperinci juga menjadi target jangkauan pendidikan islam, merupakan bab dari system pendidikan nasional, sekalipun dalam kehidupan bangsa Indonesia tampak sekali eksistensinya secara cultural. Tapi secara besar lengan berkuasa ia telah berusaha untuk mengambil tugas yang kompetitif dalam setting sosiologis bangsa, walaupun tetap saja tidak bisa menyamai pendidikan umumn yang ada dengan otonomi dan sumbangan yang lebih luas, dalam mewujudkan tujuan pendidikan secara nyata.
Sebagai pendidikan yang berlebel agama, maka pendidikan islam mempunyai transmisispritual yang lebih kasatmata dalam proses pengajarannya disbanding dengan pendidikan umum, sekalipun forum ini juga mempunyai muatan serupa. Kejelasannya terletak pada harapan pendidikan islam untuk menyebarkan keseluruhan aspek dalam diri anak didik secara berimbang, baik aspek intelektual, imajinasi dan keilmiahan, kulturan serta kepribadian. Karena itulah pendidikan islam mempunyai beban yang multi paradigm, lantaran berusaha memadukan unsure profane dan imanen, dimana dengan pemaduan ini, akan membuka kemungkinan terwujudnya tujuan inti pendidikan islam yaitu melahirkan manusia-manusia yang beriman dan cendekia pengetahuan, yang satu sama lainnya saling menunjang.
Antara ilmu pengetahuan dan pendidikan islam tidak sanggup dipisahkan, lantaran perkembangan masyarakat islam, serta tuntutannyadalam membangun insan seutuhnya (jasmani dan rohani) sangat ditentukan oleh kualitas dan kuantitas ilmu pengetahuan yang dicerna melalui proses pendidikan. Proses pendidikan tidak hanya menggali dan menyebarkan sains, tetapi juga, lebih penting lagi yaitu sanggup menemukan konsepsi gres ilmu pengetahuan yang utuh, sehingga sanggup membangun masyarakat islam sesuai dengan harapan dan kebutuhan yang diperlukan.
c. Pendidikan Agama Dilembaga Sekolah
Manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap tuhan yang maha esa sebagai karsa sila pertama pancasila, tidak sanggup terwujud secara tiba-tiba. Manusia beriman dan bertaqwa terbentukmelakukan proses kehidupan dan proses pendidikan, khususnya kehidupan beragama dan pendidikan agama. Proses pendidikan itu berlangsung seumur hidup insan baik dilingkungan keluarga, di lingkungan sekolah dan di masyarakat.
Keimanan dan ketakwaan tidaklah sanggup terwujud tampa agama. Hanya agamalah yang sanggup menuntun insan menjadi insan yang bertaqwa terhadap tuhan yang maha Esa. Hal ini tertuang dengan terperinci dalam tujuan pendidikan nasional, mempunyai makna yang dalam bagi pembentukan insan Indonesia seutuhnya.
Manusia taqwa yaitu insan yang secara optimal menghayati dan mengamalkan fatwa agamanya dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam kehidupan pribadi maupun dalam kehidupan masyarakat. Menghayalkan agama itu juga dibina dan dituntun sendiri mungkin melalui proses pendidikan yang juga diperankan oleh pendidikan agama dalam korelasi ini pendidikan agama berfungsi sebagai perjuangan membina kehidupan beragama melalui pendidikan disinilah letak fungsi yang dijalankan pendidikan agama dalam pembangunan insan Indonesia seutuhnya dan masyarakat Indonesia seluruhnya.
Lebih lanjut dapatlah diungkapkan bahwa dalam rangka pembangunan insan seutuhnya (insane pancasila) dan masyarakat Indonesia seluruhnya (masyarakat pancasila), maka pendidikan agama berfungsi:
d. Pentingnya Pendidikan Agama Islam Bagi Peserta Didik
Seseorang bayi yang gres lahir yaitu makhluk Allah swt yang tidak berdaya dan senantiasa memerlukan pertolongan untuk sanggup melangsungkan hidupnya di dunia ini.
Maha bijak sana Allah swt yang telah menganugrahkan rasa kasih saying kepada semua ibu dan bapak untuk memelihara anaknya dengan baik tampa mengharapkan imbalan.
Manusia lahir tidak mengetahui sesuatu apapun, tetapi beliau anugrahi oleh Allah swt pancaindra, pikiran, dan rasa sebagai modal untuk mendapatkan ilmu pengetahuan, mempunyai keterampilandan mendapatkan sikap tertentu melalui proses kematangan dan berguru terlebih dahulu. Mengenai pentingnyabelajar berdasarkan A. R. Shaleh dan Soependi Soeryadinata: anak insan tumbuh dan berkembang, baik pikiran, rasa, kemauan, sikap dan tingkah lakunya. Dengan demikian sangat pital adanya faktor belajar.
Kaprikornus pendidikan agama islam yaitu ikhtiar insan dengan jalan bimbingan dan pimpinan untuk membantu dan mengarahkan fitrah agama si anak didik menuju terbentuknya kepribadian utama sesuai dengan fatwa agama.
Oleh lantaran itu kasus budpekerti atau kebijaksanaan pekerti merupakan salah satupokok fatwa islam yang harus diutamakan dalam pendidikan agama islam untuk ditanamkan atau diajarkan kepada anak didik.
Dengan melihat arti pendidikan islam dan ruang lingkupnya itu, jelaslah bahwa dengan pendidikan islam kita berusaha untuk membentuk insan yang berkepribadian besar lengan berkuasa dan baik (berakhlakul karimah) berdasarkan pada fatwa agama islam.
Oleh lantaran itu, pendidikan islam sangat penting lantaran dengan pendidikan islam, orang renta atau guru berusaha secara sadar memimpin dan mendidik anak diarahkan kepada perkembangan jasmani dan rohani sehingga bisa membentuk kepribadian yang utama yang sesuai dengan fatwa agama islam.
Pendidikan agama islam hendaknya ditanamkan semenjak kecil, lantaran pendidikan pada masa kanak-kanak merupakan dasar yang memilih untuk pendidikan selanjutnya. Sebagaimana berdasarkan pendapat Zakiyah Drajat bahwa: “pada umumnya agama seseorang ditentukan oleh pendidikan, pengalaman dan latihan yang dilaluinya semenjak sejak kecil”.
Oleh lantaran itu dalam mewujudkan Tujuan Pendidikan nasional, pendidikan agama islam di sekolah memegang peranan yang sangat penting. Oleh lantaran itu pendidikan agama islam di Indonesia dimaksudkan ke dalam kurikulum nasional yang wajib diikuti oleh semua anak didik mulai dari SD hingga dengan perguruan tinggi tinggi. Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi penerima didik biar menjadi insan yang beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang maha esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Pendidikan agama islam yaitu upaya sadar dan bersiklus dalam menyiapkan penerima didik untuk mengenal, memahami, menghayati, hingga mengimani, fatwa agama islam, dibarengi dengan tuntunan untuk menghormati penganut agama lain dalam hubungannya dengan kerukunan antar ummat beragama hingga terwujud kesatuan dan persatuan bangsa (kurikulum PAI, 3: 2002).
Menurut Zakiyah Dradjat pendidikan agama islam yaitu suatu perjuangan untuk membina dan mengasuh penerima didik biar senantiasa sanggup memahami ajaramn islam secara menyeluruh. Lalu menghayati tujuan yang apada alhasil sanggup mengamalkan serta menyebabkan islam sebagai pandangan hidup.
Menurut Dr. Armai Arief, M.A pendidkan islam yaitu sebuah proses yang dilakukan untuk membuat manusia-manusia yang seutuhnya; beriman dan bertakwa kepada Tuhan serta bisa mewujudkan eksistensinya sebagai khalifah allah di muka bumi, yang bersandar kepada fatwa Al-quran dan Sunnah, maka tujuan dalam konteks ini berarti terciptanya insane-insan kamil sehabis proses berakhir.
B. TUJUAN DAM FUNGSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
a. Tujuan Pendidikan Agama Islam
Tujuan pendidikan islam merupakan hal yang secara umum dikuasai dalam pendidikan, rasanya penulis perlu mengutif ungkapan breiter, bahwa pendidikan yaitu duduk kasus tujuan dan fokus. Mendidika anak berarti bertindak dengan tujuan biar mensugesti perkembangan anak sebagai seseorang secarah utuh.
Pendidikan agama islam di sekolah bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, serta pengalaman penerima didik perihal agama islam sehingga menjadi insan muslimyang terus berkembang dalam hal keimanan, ketakwaannya, berbangsa dan bernegara, serta untuk sanggup melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Secara umum, tujuan pendidikan agama islam terbagi kepada: tujuan umum, tujuan sementara, tujuan akhir, dan tujuan operasional, tujuan umum yaitu tujuan yang akan dicapai denagan semua acara pendidikan baik dengan pengajaran atau dengan cara lain. Tujuan sementara yaitu tujuan yang akan dicapai sehabis anak didik diberi sejumlah pengalaman tertentu yang direncanakan dalam sebuah kurikulum. Tujuan final yaitu tujuan yang dikehendaki biar penerima didik manusia-manusia yang tepat (insane kamil). Sedangkan tujuan operasional yaitu tujuan simpel yang akan dicapai dengan sejumlah acara pendidikan tertentu.
Tujuan pendidikan agama islam dalam perspektif para ulama muslim.
- Menurut abdul rahman shaleh menyampaikan mengatakan bahwa pendidikan islam bertujuan untuk membentuk kepribadian sebagai khalifah Allah swt, sekurang-kurangnya mempersiapklan diri kepada tujuan akhir, yakni beriman kepada Allah dan tunduk serta patuh secara total kepadanya.
- Menurut Imam Al-Gazali menyampaikan ada dua tujuan utama yakni, membentuk insan purna yang pada alhasil sanggup mendekatkan diri kepada Allah swt. Dan membentuk insane purna untuk memperoleh kebahagiaan dunia maupun akhirat.
- Menurut Hasan Lagulung dalan bukunya asas-asas pendidikan islam, hasan lagulung mnjelaskan, bahwa tujuan pendidikan harus dikaitkan dengan tujuan hidup manusia, atau lebih tegasnya, tujuan hidup untuk menjawab persoalan, untuk apa kita hidup yakni semata-mata hanya untuk menyembah kepada Allah swt.
Dari beberapa pendapat diatas tujuan pendidikan islam sanggup disimpulkan bahwa tujuan pendidikan islam yaitu sesuatu yang diharapkan tercapai sehabis proses pendidikan berakhir. Tujuan ini diklasifikan kepada: tujuan umum, tujuan sementara, tujuan final dan tujuan operasional.
Banyak sekali konsep dan teori tujuan pendidikan islam yang telah dikemukakan oleh para andal pendidikan, baik pada zaman klazik, pertengahan maupun cukup umur ini. Namun sanggup difahami, bahwa beragamnya konsep dan teori tujuan pendidikan agama islam tersebut merupakan bukti adanya perjuangan dari para intelektual muslim dan masyarakat muslim umumnya untuk membuat suatu system pendidikan yang baik bagi masyarakatnya. Namun demikian berkembangnya pemikiran perihal tujuan pendidikan islam tidak pernah melenceng dari prinsip dasar yang menjadi asas berpijak dalam pengembangan tujuan pendidikan yang dimaksud.
Oleh lantaran itu berbicara pendidikan agama islam, baik makna maupun tujuannya haruslah mengacuh pada penanaman nilai-nilai islam dan tidak dibenarkan melupakan etika sosial atau moralitas sosial. Penanaman nilai-nilai ini juga dalam rangka menuai keberhasilan hidup di dunia bagi anak didik yang kemudian akan bisa membuahkan kebaikan diakhirat kelak.
b. Fungsi Pendidikan Agama Islam
Fungsi Pendidikan Agama Islam di sekolah atau madrasah Abdul Majid, dan Dian Andayani, dalam bukunya Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompotensi, yakni sebagai berikut:
- Pengembangan, yaitu meningkatkan keimanan dan ketakwaan penerima didik kepada Allah swt yang telah ditanamkan dalam lingkungan keluarga. Pada dasarnya kewajiban menanamkan keimanan dan ketakwaan di lakukan oleh setiap orang renta dalam keluarga. Sekolah berfungsi untuk menumbuh kembangkan lebih lanjut dalam diri anak melalui bimbingan, pengajaran dan training biar keimanan dan ketakwaan tersebut sanggup berkembang secara optimal sesuai dengan tingkat perkembangannya.
- Penanaman nilai, sebagai pedoman hidup untuk mencari kebahagian hidup didunia dan di akhirat.
- Penyesuaian mental, yaitu untuk beradaptasi dengan lingkungannya baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial dan sanggup mengubah lingkungannya sesuai dengan fatwa agama islam.
- Perbaikan, yaitu untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan, kekurangan-kekurangan dan kelemahan-kelemahan penerima didik dalam keyakinan, pemahaman dan pengalaman fatwa dalam kehidupan sehari-hari.
- Pencegahan, yaitu untuk menangkal, hal-hal negatif dari lingkungannya atau dari budaya lain yang sanggup membahayakan dirinya dan menghambat perkembangannya menuju insan Indonesia seutuhnya.
- Pengajaran, perihal ilmu pengetahuan keagamaan secara umum system dan fungsional.
- Penyaluran, yaitu untuk menyalurkan bawah umur yang mempunyai talenta khusus di bidang agama islam biar talenta tersebut sanggup berkembangsecara optimal sehingga sanggup dimanfaatkan untuk dirinya sendiri dan bagi orang lain.
C. PENTINGNYA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
a. Pendidikan Agama dalam Lingkup Pendidikan Nasional
Kita sebagai warga Negara Indonesia yang beriman dan bertakwa, patriotic (cinta tana air) menyebabkan falsafah pancasila sebagai pedoman hidup bernegara dan bermasyarakat. Sepakat bahwa pendidikana gama (khususnya islam) harus kita sukseskan dalam pelaksanaan pada semua jenis, jenjang, dan jalurnya. Sesuai dan sejalan dengan aspirasi bangsa menyerupai telah digariskan dalam tap-tap MPR, dan undang-undang telah menjabarkan aspirasi tersebut yang telah disetujui oleh dewan perwakilan rakyat dan disahkan oleh presiden. Sehingga menjadi dasar yuridis nasional kita mengikat seluruh warga Negara Indonesia ke dalam satu system pendidikan nasional.
Permasalahan yang perlu kita bahas yaitu bagaimana cara pelaksanaannya biar pendidikan agama kita lebih mempunyai kegunaan dalam mewujudkan generasi bangsa yang berkualitas unggul, lahiriah, dan batiniah. Berkemampuan tinggi dalam kehidupan akliah dan iktikad serta berbobot dalam sikap amaliah dan muamalah. Sehingga survive dalam arus dinamika perubahan sosial budaya pada masa hidupnya. Ketahanan mental sprtitual dan fisik berkat pendidikan agama kita benar-benar berfungsi efektif bagi kehidupan generasi bangsa dari waktu kewaktu.
Idealitas tersebut gres sanggup terlakasana dengan tepat target bila kita bisa melaksanakan taktik dasar yang berwawan jauh kemasa depan kehidupan bangsa, kehidupan yang dihadapkan kepada kemajuan ilmu dan teknologi canggih yang semakin sekularistik arahnya.
Orientasi pendidikan agama islam ialah pendidikan ini secara tidak eksklusif mengharuskan kita untuk menyelenggarakan proses pendidikan nasional yang konsisten dan secara integralistik menuju kearah pencapaian tujuan akhir. Terbentuknya insan Indonesia seutuhnya yang berkualitas unggul yang berkembang dan tumbuh di atas contoh kehidupan yang seimbang antara lahiriah dan batiniah, antara jasmania dan rohaniah atau antara kehidupan mental spiritual dan fisik material. Dalam bahasa islam, membentuk insan kamil yang secara homeostatic sanggup menyebarkan dirinya dalam contoh kehidupan yang kahasanah fiddunnya dan khasanah fil darul abadi terhindar dari siksaan api neraka, secara simultan tidak terpisah-pisah antara kedua unsurnya.
Jalan menuju ketujuan itu, tidak lain yaitu melalui proses pendidikan yang berorientasi kepada korelasi tiga arah yaitu korelasi anak didik dengan tuhannya, dengan masyarakat dan dengan alam sekitarnya.
- Hubungan dengan tuhannya menghendaki adanya konsepsi ketuhanan yang telah mapan dan secara niscaya dijabarkan dalam bentuk norma-norma ubudiyah mahdzab yang awajib ditaati oleh anak didik secara syar’i.
- Hubungan dengan masyarakatnya memerlukan adanya aturan-aturan dan norma-norma yang mengarahkan proses korelasi antar sesame insan bersifat elastis dalam komfigurasi rentangan tata nilainya, tapi tidak melanggar atau merusak prinsif-prinsif dasarnya yang absolute, dalam arti tidak cultural relativistik. Seluruh lapangan hidup insan yaitu merupakan arena di mana korelasi sosial dan inter personal terjadi sepanjang hayat, termasuk lapangan hidup iptek.
- Hubungan dengan alam sekitar berdasarkan adanya kaida-kaida yang mengatur dan mengarahkan acara insan didik dengan bekal ipteknya dalam penggalian, pemanfaatan, dan pengolahan kekayaan yang menyejahterahkan kesadaran terhadap ancaman arus balik hukuman alam, akhir pengurasan habis-habisan terhadap kekayaan alam melebihikapasitas alamiahnya.
b. Pendidikan Agama Islam Pada Sekolah Umum
Pendidikan secara kulturan pada umumnya berada dalam lingkup peran, fungsi dan tujuan yang tidak berbeda. Semuanya hidup dalam upaya yang bernaksud mengankat dan menegakkan martabat insan melalui transmisi yang dimilikinya, terutama dalam bentuk transfer of knowledge dan transfer of values.
Dalam konteks ini secara terperinci juga menjadi target jangkauan pendidikan islam, merupakan bab dari system pendidikan nasional, sekalipun dalam kehidupan bangsa Indonesia tampak sekali eksistensinya secara cultural. Tapi secara besar lengan berkuasa ia telah berusaha untuk mengambil tugas yang kompetitif dalam setting sosiologis bangsa, walaupun tetap saja tidak bisa menyamai pendidikan umumn yang ada dengan otonomi dan sumbangan yang lebih luas, dalam mewujudkan tujuan pendidikan secara nyata.
Sebagai pendidikan yang berlebel agama, maka pendidikan islam mempunyai transmisispritual yang lebih kasatmata dalam proses pengajarannya disbanding dengan pendidikan umum, sekalipun forum ini juga mempunyai muatan serupa. Kejelasannya terletak pada harapan pendidikan islam untuk menyebarkan keseluruhan aspek dalam diri anak didik secara berimbang, baik aspek intelektual, imajinasi dan keilmiahan, kulturan serta kepribadian. Karena itulah pendidikan islam mempunyai beban yang multi paradigm, lantaran berusaha memadukan unsure profane dan imanen, dimana dengan pemaduan ini, akan membuka kemungkinan terwujudnya tujuan inti pendidikan islam yaitu melahirkan manusia-manusia yang beriman dan cendekia pengetahuan, yang satu sama lainnya saling menunjang.
Antara ilmu pengetahuan dan pendidikan islam tidak sanggup dipisahkan, lantaran perkembangan masyarakat islam, serta tuntutannyadalam membangun insan seutuhnya (jasmani dan rohani) sangat ditentukan oleh kualitas dan kuantitas ilmu pengetahuan yang dicerna melalui proses pendidikan. Proses pendidikan tidak hanya menggali dan menyebarkan sains, tetapi juga, lebih penting lagi yaitu sanggup menemukan konsepsi gres ilmu pengetahuan yang utuh, sehingga sanggup membangun masyarakat islam sesuai dengan harapan dan kebutuhan yang diperlukan.
c. Pendidikan Agama Dilembaga Sekolah
Manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap tuhan yang maha esa sebagai karsa sila pertama pancasila, tidak sanggup terwujud secara tiba-tiba. Manusia beriman dan bertaqwa terbentukmelakukan proses kehidupan dan proses pendidikan, khususnya kehidupan beragama dan pendidikan agama. Proses pendidikan itu berlangsung seumur hidup insan baik dilingkungan keluarga, di lingkungan sekolah dan di masyarakat.
Keimanan dan ketakwaan tidaklah sanggup terwujud tampa agama. Hanya agamalah yang sanggup menuntun insan menjadi insan yang bertaqwa terhadap tuhan yang maha Esa. Hal ini tertuang dengan terperinci dalam tujuan pendidikan nasional, mempunyai makna yang dalam bagi pembentukan insan Indonesia seutuhnya.
Manusia taqwa yaitu insan yang secara optimal menghayati dan mengamalkan fatwa agamanya dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam kehidupan pribadi maupun dalam kehidupan masyarakat. Menghayalkan agama itu juga dibina dan dituntun sendiri mungkin melalui proses pendidikan yang juga diperankan oleh pendidikan agama dalam korelasi ini pendidikan agama berfungsi sebagai perjuangan membina kehidupan beragama melalui pendidikan disinilah letak fungsi yang dijalankan pendidikan agama dalam pembangunan insan Indonesia seutuhnya dan masyarakat Indonesia seluruhnya.
Lebih lanjut dapatlah diungkapkan bahwa dalam rangka pembangunan insan seutuhnya (insane pancasila) dan masyarakat Indonesia seluruhnya (masyarakat pancasila), maka pendidikan agama berfungsi:
- Dalam aspek individual yaitu untuk membentuk insan yang percaya dan bertaqwa terhadap tuhan yang maha esa.
- Mebina warganegara Indonesia menjadi warga Negara yang baik sekaligus ummat yang taat menjalankan agamanya.
d. Pentingnya Pendidikan Agama Islam Bagi Peserta Didik
Seseorang bayi yang gres lahir yaitu makhluk Allah swt yang tidak berdaya dan senantiasa memerlukan pertolongan untuk sanggup melangsungkan hidupnya di dunia ini.
Maha bijak sana Allah swt yang telah menganugrahkan rasa kasih saying kepada semua ibu dan bapak untuk memelihara anaknya dengan baik tampa mengharapkan imbalan.
Manusia lahir tidak mengetahui sesuatu apapun, tetapi beliau anugrahi oleh Allah swt pancaindra, pikiran, dan rasa sebagai modal untuk mendapatkan ilmu pengetahuan, mempunyai keterampilandan mendapatkan sikap tertentu melalui proses kematangan dan berguru terlebih dahulu. Mengenai pentingnyabelajar berdasarkan A. R. Shaleh dan Soependi Soeryadinata: anak insan tumbuh dan berkembang, baik pikiran, rasa, kemauan, sikap dan tingkah lakunya. Dengan demikian sangat pital adanya faktor belajar.
Kaprikornus pendidikan agama islam yaitu ikhtiar insan dengan jalan bimbingan dan pimpinan untuk membantu dan mengarahkan fitrah agama si anak didik menuju terbentuknya kepribadian utama sesuai dengan fatwa agama.
Oleh lantaran itu kasus budpekerti atau kebijaksanaan pekerti merupakan salah satupokok fatwa islam yang harus diutamakan dalam pendidikan agama islam untuk ditanamkan atau diajarkan kepada anak didik.
Dengan melihat arti pendidikan islam dan ruang lingkupnya itu, jelaslah bahwa dengan pendidikan islam kita berusaha untuk membentuk insan yang berkepribadian besar lengan berkuasa dan baik (berakhlakul karimah) berdasarkan pada fatwa agama islam.
Oleh lantaran itu, pendidikan islam sangat penting lantaran dengan pendidikan islam, orang renta atau guru berusaha secara sadar memimpin dan mendidik anak diarahkan kepada perkembangan jasmani dan rohani sehingga bisa membentuk kepribadian yang utama yang sesuai dengan fatwa agama islam.
Pendidikan agama islam hendaknya ditanamkan semenjak kecil, lantaran pendidikan pada masa kanak-kanak merupakan dasar yang memilih untuk pendidikan selanjutnya. Sebagaimana berdasarkan pendapat Zakiyah Drajat bahwa: “pada umumnya agama seseorang ditentukan oleh pendidikan, pengalaman dan latihan yang dilaluinya semenjak sejak kecil”.
Oleh lantaran itu dalam mewujudkan Tujuan Pendidikan nasional, pendidikan agama islam di sekolah memegang peranan yang sangat penting. Oleh lantaran itu pendidikan agama islam di Indonesia dimaksudkan ke dalam kurikulum nasional yang wajib diikuti oleh semua anak didik mulai dari SD hingga dengan perguruan tinggi tinggi. Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi penerima didik biar menjadi insan yang beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang maha esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
0 Response to "Peranan Penting Pendidikan Agama Islam [Pai]"
Post a Comment